Select Your Language

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Jumat, 08 November 2013

perkenalan singkatku dengan liberalisme


Ketika silaunya terasa panas membakar kulit
Ketika manusia repot membaktikan diri pd dunia
Ketika semua urusan menyempal di banyak saraf
Aku melihat secercah sungging senyum tak berbinar
Melakoni peran yang terasa tanpa rasa
Serta asap, menambah kelabu dunia yg begitu  bayan
Aku bertanya, mengapa?
Mengapa di tempat sekaya ini, begitu banyak peluh jatuh namun tak menghasilkan sesuatu yg berharga?
Manusia ini hanya butuh uang
Bertindak layaknya professional, sepanjang hari menjual keringat pada dunia
Laku? Ya, sedikit
Cukup?
Tidak

Aku lihat potret seberang
Menuang gemerlap tumpah ruah di mata
Hasrat dan nafsuku ikut bangkit
Ingin, tapi tersadar
Ingat peluh orang tua

Aku coba berkenalan
Got swagger, Silaunya berkata “aku lah karya cipta liberalisme”
“yang menggalas kebutuhan. Bearer of needs”
“berbelas kasih melihatmu kelam, merana.”
“saya jelas grahita atas kepedihan atas kekalahan”
“mereka bilang 74 tahun keok oleh sosialis”
“terkubur tercoreng tersendat”
“sekarang aku terbangun, terjaga selamanya”
“katakan pada mereka “I’am an agent of wealth”
“I can promise you paradise in your country”
“lupakan omong kosong pendiri negerimu”
“mereka old fashioned”
“mereka yang dengan medit mengejami membengisi dayaku dulu”
“habis sudah! dengan semua paham yg mereka punya”
“ideology turned into the power”
“now it’s turning back to you”
“I have very good intention”
“buat modernisasi kepadamu. Jangan takut”
“ini akan pas untuk semua. Programku mutakhir!! Trust me!”
“aku memberimu segala yang kau butuhkan, lupa?”
“bagaimana dgn balas budi?”
“cukup buka saja sedikit celah untukku masuk”
“lupakan aku punya the biggest power in the globe”
“yg perlu diingat, I’m your friend”
“nanti akan kalian percaya, bahwa kalian memang benar2 teman baikku”
“ya, aku tidak akan bilang “baik” dan “bodoh” tipis beda”
“sampai kamu sudah benar2 bangun seperti aku”
“dan ketika kamu bangun, “
“kamu barang pasti terbangun di bawah kolong langit”
“telanjang, atau hampir telanjang”
“melongo cari bantuan”
“sama siapa? Even your leader will do the same thing like you do”
“then, what else you need?”
“pancasila dan garuda ompongmu?”
“ah, itu sudah lama kalian koyak sendiri”
“dengan bantuan elangku,
“THE GREAT SEAL OF AMERICA”
“kalian sebut apa, democracy of PAN-CA-SI-LA?”
“ideology terbuka, ya?”
“menurutku terlalu terbuka,
“jadi paham penguasa mudah masuk.”

Dia lalu tertawa melihatku dan sekitarku